Ketika mendengar kata fir’aun pasti yang kebayang didalam diri kita adalah raja yang mengatakan dirinya adalah Tuhan. Raja yang dengan kesombongannya mengatakan kepada pembesar-pembesar dan rakyatnya bahwa dia adalah Tuhan yang tertinggi,
فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَىٰ
(Seraya) berkata: “Akulah tuhanmu yang paling tinggi”. (QS. An Nazi’at : 24)
Demikian Al Qur’an mengabarkan kepada kita seraya mengatakan bahwa setiap zaman ada saja orang-orang yang tipikalnya dan kesombongan seperti layaknya fir’aun yang dikisahkan didalam Al Qur’an. Bahkan Allah mengangkat jasad fir’aun tersebut dari dalam laut yang dalam dan diperlihatkan kepada manusia lintas zaman bahwa demikianlah azab yang diberikan kepada orang yang telah mengatakan dirinya adalah Tuhan. Dimana pada tahun 1898 jasad fir’aun ini diketemukan. Allah mengabarkan kepada kita dalam Al Qur’an,
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (QS. Yunus : 92)
Dalam surat yunus ini kisah tentang Nabi Musa AS dan fir’aun di ungkap. Kesombongan itu telah sirna, tubuh yang lemah itu terbujur kaku tidak memiliki kekuatan sama sekali hatta hanya menggerakan telunjuk sekalipun. Dia (Fir’aun) terbaring tak berdaya ditaruh disebuah museum didalam kotak kaca.
Adapun penelitian tentang jasad fir’aun ini telah dilakukan sejak lama. Pada tahun 1975 Dr. Morris Bukay melakukan penelitian medis terhadap jasad Fir’aun ini dan menyebutkan bahwa bagian terkecil dalam organ itu masih dalam kondisi terpelihara secara sempurna. Ini menunjukkan, keterpeliharaan secara sempurna itu tidak mungkin terjadi andaikata jasad tersebut sempat tinggal beberapa lama di dalam air atau bahkan sekali pun berada lama di luar air sebelum terjadi proses pengawetan pertama.
Dr. Bukay juga meneliti pada bagian tengkorak Fir’aun dan mengutarakan hasilnya, Dr Bukay mengungkapkan, “Dari situ diketahui, bahwa semua penelitian itu sesuai dengan kisah-kisah yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang menyiratkan Fir’aun tewas ketika digulung gelombang…”
Dari penelitian Dr. Bukay ini memperlihatkan bahwa Allah-lah yang menyelamatkan jasad Fir’aun dan tidak ada campur tangan manusia dimana jasad itu tidak rusak walau dikedalaman laut sekalipun.
Adapun peneliti yang lain yang meneliti tubuh Fir’aun adalah Professor Maurice Bucaille. Dia adalah seorang dokter ahli bedah terkemuka di dunia yang berasal dari Prancis. Dimana hasil penelitian itu adalah bahwa terdapat bekas garam yang menempel pada mayat mumi, sehingga dapat ia jadikan sebuah bukti yang nyata bahwa Fir’aun mati karena tenggelam dan mayatnya dapat di selamatkan, kemudian diawetkan pada saat kejadian.
Dari hasil penelitiannya, timbul beberapa pertanyaan yang susah untuk ia dapatkan jawabannya yaitu bagaimana mayat Fir’aun dapat diselamatkan, dan anggota tubuhnya masih tetap utuh, sedangkan kondisi mayat-mayat yang lainnya setelah diawetkan tidak seperti dirinya?
Jawabannya ia dapatkan ketika diundang dalam seminar kedokteran yang diadakan di Arab Saudi yang mengundang para ahli bedah. Dalam pidatonya, Professor Maurice memulai pembicaraan tentang hasil penyelidikannya bahwa jasad Fir’aun dapat diselamatkan setelah tenggelam, kemudian salah seorang diantara pakar muslim berdiri dan membuka serta membacakan mushaf pada Surat Yunus Ayat 92 yang artinya: “Pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat dijadikan pelajaran bagi orang-orang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.”
Bahwa Allah-lah yang menyelamatkan jasad tersebut maka tidak ada daya serta upaya manusia yang dapat menandinginya.
Dr. Maurice Bucaille mengatakan saya telah membuktikan kebesaran firmanNya, Al Qur’an adalah kitab yang konsisten berbicara tentang ilmu pengetahuan modern.
Sumber :
The Bible, The Qur’an and Science, The Holy Scriptures Examined in the Light of Modern Knowledge, Maurice Bucaille, Kazi Publications 2003
Lauthfi Berdian
Latest posts by Lauthfi Berdian (see all)
- HTML oh.. HTML - 8 May 2015
- Rumah Semut - 1 January 2014
- Pelajaran berharga dari Jasad Fir’aun - 4 November 2013